Pages

Wednesday, June 25, 2025

Bila Hari Makin Senja (When the Day Begins to Dim)


Nota Kesedaran Akhir Zaman

Ada satu waktu, kita tak perlu tahu pukul berapa matahari akan terbenam.
Kita cuma perlu pandang langit -- dan hati kita tahu: "Senja dah dekat."

Dalam hidup ni pun sama.
Kita tak perlu tahu tahun bila Dajjal akan muncul, ataupun Imam Mahdi akan dibai'ah di Makkah, ataupun bila turunnya Nabi Isa dari langit.

Kita cuma perlu pandang dunia hari ini -- dan jujur dengan hati:
"Speed dunia ni makin laju. Tapi jiwa kita makin layu."

Fitnah datang macam gelombang, tak sempat kita tahan satu, datang lagi yang kedua.
Lepas satu berita, datang berita lain, lepas satu perang jadi perang lain, dosa pulak, macam-macam -- semuanya berlaku dalam genggaman (Segala fitnah, berita, perang, hiburan, dosa — semua dah berada dalam tapak tangan kita. Literally.).
Tapi yang paling kita risau: Kita dah biasa dengan semua tu.
Kita dah tak rasa apa-apa.

Mungkin bukan kerana kita jahat.
Tapi sebab kita dah terlalu lama duduk dalam sistem yang menghapuskan rasa.
Sistem yang ajar kita cari duit, tapi bukan cari makna.
Sistem yang suruh kita percaya sains, tapi ragu dengan wahyu.
Sistem yang cakap kita bebas, tapi sebenarnya kita terpenjara dalam nafsu sendiri.

Tapi Allah Maha Penyayang.
Dia hantar tanda-tanda.
Bukan untuk takutkan, tapi untuk kejutkan.
Supaya kita Berhenti-Renung-Kembali.

Kita tak tahu berapa lama masa yang tinggal.
Tapi kita tahu satu benda: kita tak nak jadi orang yang lalai.

Kita tak nak jadi orang yang sibuk merancang masa depan dunia, tapi lupa rancang masa depan akhirat.
Kita tak nak jadi orang yang tahu semua teori akhir zaman, tapi tak pernah pun muhasabah diri untuk bersedia.

Sebab bila Mahdi muncul, dia bukan cari orang yang popular.
Dia cari orang yang bersedia.

Bila Dajjal datang, dia bukan tipu orang bodoh.
Dia tipu orang yang rasa dia cukup pandai.

Dan bila masa habis, kita takkan disoal berapa banyak kita tahu tentang fitnah akhir zaman -- kita akan ditanya, apa kita buat dengan hati kita... di saat dunia mula gelap.

Mungkin kita tak sempat tengok semua tanda-tanda besar.
Tapi kita semua akan lalui satu tanda yang pasti:
kiamat kecil, yakni... ajal kita sendiri.

Dan bila saat itu tiba, kita akan tahu —
semua yang kita kejar, semua yang kita takut, semua yang kita tangguh —
rupa-rupanya... bukan itu yang penting.

Yang penting:
Adakah kita hidup dengan sedar?
Adakah kita sempat kembali?
Adakah hati kita masih bernyawa... bila dunia makin gelap?

Adakah kita dah bersedia — bila hari makin senja? 



English Version

A Reflection on the Edge of the End

There comes a moment when we don’t need to know the exact time the sun will set.
We just have to look up — and the heart knows:
“The dark is near.”

It’s the same with life.
We don’t need to know exactly when the Dajjal will appear,
or when Imam Mahdi will be pledged in Makkah,
or when Prophet Isa will descend from the heavens.

We just need to look at the world today — and be honest with ourselves:
“The world is speeding up. But our souls are slowing down.”

The trials come in waves.
Before we can brace for one, the next arrives.
One piece of news follows another. One war sparks another.
And sins? They flood in, all kinds — and all of it now lives in our palms.
(Every fitnah, every war, every distraction — now lives in the screen we hold. Literally.)
But what’s more worrying:
We’ve grown used to it all.
We barely feel anything anymore.

Not because we’re evil.
But because we’ve been in this system for too long — one that numbs the heart.
A system that teaches us to chase money, but not meaning.
To trust science, but question revelation.
To speak of freedom, while silently trapping us in our own desires.

Yet Allah is Most Merciful.
He sends signs — not to scare us, but to wake us.
So we can Pause – Reflect – Return.

We don’t know how much time we have left.
But we know one thing:
We don’t want to live in heedlessness.

We don’t want to be people who plan their worldly future,
but forget to prepare for the eternal one.
We don’t want to be people who know every theory of the end times,
but never once ask ourselves,
“Am I truly ready?”

Because when Mahdi appears,
he’s not looking for the popular.
He’s looking for the prepared.

And when Dajjal comes,
he won’t deceive the foolish.
He’ll deceive those who think they’re too smart to fall.

And when our time is up,
we won’t be asked how much we knew about the end times —
We’ll be asked:
What did you do with your heart… when the world began to darken?

Maybe we won’t live to see all the major signs.
But each of us will meet a sign that’s certain:
Our own small Qiyamah — our own death.

And when that moment arrives,
we’ll realise —
all that we chased, all that we feared, all that we delayed —
none of it really mattered.

What matters is this:
Did we live with awareness?
Did we return before it was too late?
Was our heart still alive… as the world grew dim?
Were we truly ready — when the day began to dim?

No comments:

Post a Comment